Cara Merawat dan Memelihara Ikan Hias
Memiliki hewan peliharaan di rumah tentu sangatlah mengasyikkan. Hal
ini juga dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang dan mengusir
kebosanan di rumah ketika anda sedang sendirian. Apabila anda hobi
memelihara hewan, tidak ada salahnya anda mencoba untuk memelihara ikan
hias sebagai salah satu hewan peliharaan di rumah.

Ikan hias bisa menjadi salah satu hewan
piaraan yang menyenangkan sekaligus mempercantik ruangan rumah anda.
Dengan merawat dan memeliharanya dengan cara yang tepat, tentu saja hobi
anda dalam memelihara hewan bisa terlaksana.
Perhatikan kapasitas akuarium
Sama seperti makhluk hidup lainnya, ikan
hias juga membutuhkan kenyamanan yang harus selalu diperhatikan oleh
setiap pemiliknya. Dengan menjaga kenyamanan hidup ikan hias, maka
pemeliharaannya akan berjalan dengan baik dan terhindar dari berbagai
masalah.
Dalam hal ini, anda perlu menyesuaikan
kepadatan dan kapasitas akuarium ikan hias yang digunakan. Apabila
kapasitasnya tepat dan sesuai dengan volume air dan jumlah ikan yang
anda simpan di dalamnya, maka ikan hias dapat bertahan hidup lebih lama
karena tidak mudah terkena penyakit berkat pemeliharannya yang dilakukan
dengan baik dan maksimal.
Berikan pakan yang tepat
Sama seperti hewan piaraan lainnya, ikan
hias juga membutuhkan pakan yang tepat. Apabila pemberian pakan
dilakukan dengan tepat, tentu saja ikan hias yang anda pelihara akan
hidup dengan sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang bisa
mengganggu kesehatannya. Berikut ini kriteria pemberian pakan yang tepat
untuk ikan hias piaraan anda, antara lain:
- Tepat ukuran dan jumlah, kapasitas bentuk dan porsi makanan yang anda berikan harus sesuai dengan kebutuhan ikan, jangan sampai berlebihan karena pakan yang tidak dimakan akan mengendap dan membusuk dalam tempat tinggalnya.
- Tepat waktu, pemberian pakan seharusnya dilakukan rutin dan berkala sesuai waktu yang benar.
- Tepat mutu, nilai gizi dalam pakan yang anda berikan perlu diperhatikan supaya kebutuhan hidup ikan hias kesayangan anda tetap terpenuhi dengan maksimal.
Perhatikan sanitasi wadah dan peralatan
Kebersihan dari akuarium atau wadah yang
anda gunakan untuk memelihara ikan hias wajib diperhatikan dengan
seksama. Pastikanlah wadah dan peralatan yang anda gunakan senantiasa
bersih dan terawat supaya ikan hias dapat hidup nyaman dan betah tinggal
di dalam akuarium yang tersedia. Selain itu, anda juga perlu
memperhatikan sanitasi air dengan menggantinya secara rutin.
Itulah cara perawatan ikan hias dan
pemeliharannya yang perlu anda lakukan jika berminat untuk memelihara
ikan hias di rumah. Dengan merawat dan memperhatikannya dengan baik,
maka ikan hias akan hidup lebih lama dan menjadi hewan piaraan setia
yang ada di rumah. bentuk dan warna-warnanya yang cantik bisa
menghidupkan suasana rumah yang lebih ceria. Itulah sebabnya sebagian
kalangan hobi mengoleksi dan memelihara ikan hias di rumahnya.
1. Ikan koi
Ikan koi atau Cyprinus carpio L pertamakali dikembangkan di Jepang. Mereka mengembangkannya dari ikan mas (karper). Sekitar tahun 1820-an Jepang berhasil menyilangkan beberapa strain ikan karper menjadi ikan koi dengan warna merah dan putih yang menarik. Kemudian tahun-tahun berikutnya berkembang ikan koi dengan berbagai varian warna menarik lainya. Dari Jepang popularitas ikan hias air tawar ini menyebar ke berbagai belahan dunia lain.Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang untuk dipelihara di kolam bukan akuarium. Karena daya tarik ikan koi terdapat pada warna-warni menarik yang indah bila dilihat dari atas. Selain itu, ikan koi juga memerlukan ruang gerak yang luas. Jenis ikan hias air tawar ini tidak mudah dikembangbiakan. Perlu sarana yang memadai dan modal yang cukup untuk membuka fasilitas pengembangbiakan ikan koi.
2. Ikan cupang
Ikan cupang atau Betta sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Habitat asli ikan ini adalah rawa-rawa di daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit air dengan oksigen yang minimal. Cupang bisa disimpan dalam toples terbuka yang tidak beraerasi.Ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna sisik dan siripnya yang berkilauan, Ikan ini mempunyai sifat agresif. Cupang bisa merobek-robek sesamanya
dalam pertempuran yang berlangsung
berjam-jam lamanya. Ikan cupang sangat mudah dibudidayakan, bahkan bisa
dilakukan dalam skala rumah tangga sekalipun.
Ikan arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang bernilai tinggi. Harga per ekornya untuk ukuran kecil bisa mencapai jutaan rupiah, terutama untuk jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana ada di Kalimantan dan Sumatera.
Ikan koki sudah lama masuk ke Indonesia dan dibudidayakan meluas. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulungagung, Jawa Timur. Kota ini memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan koki setiap tahunnya. Sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik, sebagian lainnya untuk ekspor. Meski harga per ekornya relatif murah, ikan ini gampang dibudidayakan secara massal.
3. Ikan arwana
Nama latin ikan hias air tawar ini adalah Scleropages sp. Arwana merupakan salah satu ikan endemik Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas. Namun saat ini sudah bisa dibudidayakan di kolam-kolam.Ikan arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang bernilai tinggi. Harga per ekornya untuk ukuran kecil bisa mencapai jutaan rupiah, terutama untuk jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana ada di Kalimantan dan Sumatera.
4. Ikan koki
Ikan koki (Carrasius auratus) masih satu keluarga dengan ikan mas yang biasa dikonsumsi. Pertamakali dikenal sebagai ikan hias di Cina. Namun yang mempopulerkan ikan koki ke seluruh dunia adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, ikan koki menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya.Ikan koki sudah lama masuk ke Indonesia dan dibudidayakan meluas. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulungagung, Jawa Timur. Kota ini memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan koki setiap tahunnya. Sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik, sebagian lainnya untuk ekspor. Meski harga per ekornya relatif murah, ikan ini gampang dibudidayakan secara massal.
Rahasia Memelihara Ikan Hias Air Laut
KlikPintar – Ikan Hias Air Laut. Mungkin bagi anda yang hobi memelihara ikan hias akan bosan dengan ikan hias air tawar yang mungkin itu-itu saja. Bila rasa bosan ini sudah menghinggapi anda maka anda bisa mencoba memelihara ikan hias air laut. Nah kenapa ikan hias air laut?
Apa istimewanya? Berkunjunglah ke tempat penjualan ikan hias air laut
maka anda bisa menyaksikan betapa indahnya biota-biota laut yang
dipelihara dalam akuarium. Ikannya pun tampak berwarna-warni dan
sesekali terlihat memancarkan cahaya. Berbeda dengan ikan hias air tawar.
Berbicara tentang ikan hias air laut
maka akan ada banyak pilihan yang sangat menarik. Tidak hanya ikan,
terumbu karang pun bisa anda pelihara. Ubur-ubur dan kuda laut pun bisa
menjadi pilihan yang menarik. Tetapi sayangnya biaya yang harus anda
keluarkan untuk memelihara ini akan lebih mahal daripada memelihara ikan
air tawar. Berikut ini tips memelihara ikan hias air laut untuk anda.
Memelihara Ikan Hias Air Laut
1. Setup Lingkungan Akuarium
Untuk pertama kali, anda harus mensetup
atau menyetel kondisi akuarium agar bisa ditinggali oleh ikan laut.
Masukkan air laut ke akuarium dan berikan pompa air untuk sirkulasi air,
biarkan selama 3 – 4 minggu agar kondisi air laut mendekati aslinya.
Dalam kondisi ini jangan masukkan ikan laut sebelum 3 – 4 minggu karena
kondisi air masih dalam tahap pengkondisian. Beberapa ikan hias yang
kuat memang bisa bertahan dalam kondisi air ini, tapi kebanyakan bisa
mati dalam kondisi air yang masih belum baik. Air laut bisa anda beli di
tempat penjualan ikan hias air laut dan harganya cukup murah, hanya
sekitar Rp 300,- per liter.
2. Aklimatisasi Ikan
Ikan hias air laut memang membutuhkan
perlakuan ekstra dibanding ikan air tawar. Ikan yang baru dibeli jangan
langsung dimasukkan ke air, tetapi sesuaikan dahulu suhunya dengan suhu
air akuarium. Ambangkan ikan sekaligus plastiknya ke permukaan akuarium
selama kurang lebih 20 menit, setelah itu buka plastiknya dan masukkan
sedikit air akuarium kedalam plastik ikan dan biarkan selama 10 menit.
Setelah itu ikan bisa dilepas ke akuarium.
3. Jangan Terlalu Banyak
Jika anda
memiliki akuarium kecil, jangan memaksakan untuk memelihara banyak
ikan. Ikan yang terlalu banyak akan menurunkan kondisi air. Kondisi air
yang buruk dapat membunuh ikan.
4. Tumbuhan Laut Juga Penting
Tumbuhan laut berperan dalam menjaga
kualitas air laut. Tumbuhan laut dapat mengurangi kadar nitrat secara
signifikan dan ikan laut pun sangat menyukai tumbuhan laut. Jadi sangat
penting untuk juga memasukkan tumbuhan laut.
5. Pelet/Makanan
Anda bisa membeli pelet/pakan ditoko
penjualan ikan hias air laut. Jangan terlalu banyak memberikan pakan
karena akan mengurangi kondisi air laut. Mintalah petunjuk pemberian
makan ikan saat membeli pakan.
6. Jaga Kondisi Air Laut
Kondisi air laut sangatlah penting. Kondisi suhu air yang baik adalah sekitar dibawah 28 derajad celcius. Perhatikan juga pH nya, anda dapat membeli alat untuk mengecek pH air laut di toko akuarium air laut. Juga direkomendasikan untuk menggunakan protein skimmer agar kondisi air laut terjaga.
7. Ganti Air Laut
Anda harus mengganti air laut setiap 2 –
3 minggu sekali, air laut dapat diperoleh di toko penjualan ikan hias
air laut. Anda tidak harus memiliki peralatan mahal untuk pengkondisian
air laut, anda cukup memastikan air laut selalu berkondisi baik. Tetapi
alat pengecek pH dan protein skimmer memang sangat direkomendasikan agar hasilnya lebih baik.
Tips merawat ikan komet agar sehat
1. Persiapan wadah pemijahan
Untukl
kegiatan pembenihan ikan komet, wadah yang digunakan adalah akuarium
berukuran 60x40x40 cm dengan bentuk persegiu panjang. Akuarium yang
digunakan sebelumnya dibersihkan dengan menggunakan sabun kemudian
dibilas dengan air tawar dan selanjutnya dijemur untuk menghilangkan
jamur-jamur dan bakteri yang masih menempel.
Seperti
kita ketahui bahwa air merupakan media yang sangat penting bagi
budidaya ikan. Untuk itu perlu disediakan air yang sangat bersih dan
steril. Air yang digunakan untuk pemijahan ini adalah air yang bberasal
dari air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam, karena kemungkinan
airnya mengandung zat-zat yang beracun yang akan mengakibatkan dan
menggangu budidaya ikan. Untuk itu perlu diendapkan. Air yang diendapkan diaerasi kuat supaya kandungan oksigen yang ada di dal;mnya bertambah. Air terserbut dimasukana kedalam akuarium dengan ketinggian 30 cm, kemudian aerasi.
Ikan
komet termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak
memelihara telurnya. Jadi telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan
pada substrat. Sehingga dalam kegaitan pemijahannya perlu dipersiapkan
substrat sebagai tempat menempelnya telur. Ada banyak jenis tanaman air
yang dapat dipakai sebagai substrat. Tanaman air tesebut dibagi kedalam
dua kelompok yaitu tanaman tumbuh mengapung dan tanaman tumbuh didasar.
Dalam kegiatan praktik digunakan salah satu tanaman air dari dua
kelompok tersebut. Tanaman air yang digunakan yaitu tanaman yang
tumbuhnya mengapung seperti enceng gondok (Eichornia crassipes).
Gambar 3: Substrat (Eceng gondok)
Sebelum
enceng gondok digunakan terlebih dahulu disucihamakan. Enceng gondok
yang akan digunakan sebelumnya sudah direndam dalam larutan Methylin
blue dengan dosis 100 ppm selama 5 – 10 menit. Dengan demikian enceng
gondok terbebas dari bakteri maupun pathogen. Setelah itu, barulah
enceng gondok dimasukkan kedalam akuarium.
2. Memilih induk
Seleksi
induk atau memilih induk merupakan langkah awal yang harus dilakukan
pada kegiatan pembenihan Untuk ikan komet sendiri sangat mudah dilakukan
seleksi terhadap induk yang matang gonad. Seleksi induk ikan komet dapat dilakukan dengan melihat ciri – ciri sebagai berikut :
Induk Jantan
|
Induk Betina
|
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.
|
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba.
|
Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih
Jika
diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang,
perut terasa lembek dan lubang genital kemerahan merahan.
Selain
itu, induk ikan komet yang siap untuk melakukan pemijahan dapat
ditandai dengan adanya tingkah laku dari kedua induk tersebut. Tingkah
laku yang ditunjukkan adalah saling kejar – kejaran. Dimana, induk
jantan terus mengejar atau mendekati induk betina, dengan adanya tingkah
laku seperti ini maka dapat diasumsikan bahwa induk ikan komet tersebut
siap untuk dipijahkan. Perbandingan induk yang digunakan dalam kegiatan
praktikum pemijahan ikan komet adalah 1 : 2 (jantan : betina). Induk yang sudah diseleksi selanjutnya dimasukkan kedalam wadah pemijahan.
3. Pemijahan
Induk
yang digunakan dalam kegiatan ini dengan perbandingan 1:2 nduk yang
digunakan dalam praktikum yaitu dengan perbandingan 1 : 2 ( ♀ : ♂).
Induk jantan satu yang merupakan ikan koi dengan berat tubuh 93, 28 gr
dan induk betina sebanyak dua ekor yang merupakan ikan komet, induk
betina pertama mempunyai berat tubuh 72,96 gr dan induk betina yang
kedua mempunyai berat 42,97 gr. Induk ini kemudin dimasukkan dalam
akuarium yang sudah diisi air dan dilengkapi dengan enceng gondok
sebagai substrat. Pemijahan ikan komet berlangsung pada malam hingga
waktu dini hari. Induk dimasukkan pada sore hari, biasanya besok sudah
menempel pada enceng gondok.
4. Penetasan telur
Penetasan
telur dilakukan pada akurium pemijahan langsung. Karena ikan komet
termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara
telurnya maka, setelah proses pemijahan selesai dan telur sudah melekat
pada substrat induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari dalam
akuarium. Hal ini dilakukan agar induk ikan komet tidak memakan telur yang telah dikeluarkan tersebut.
Setelah
2 – 3 hari telur akan menetas, setelah menetas kemudian enceng gondok
diangkat dari dalam akuarium. Selain itu, perlu dilakukan perhitungan
akan larva yang dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan
diperoleh larva sebanyak 5999 ekor. Larva yang baru menetas belum
diberi makan hingga berumur 2 – 3 hari karena masih mempunyai persediaan
makanan pada yolk sac-nya (kuning telur).
5. Pemeliharaan Larva
Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, kondisinya masih lemah, tetapi sudah mulai belajar memperoleh pakan dari luar tubuhnya. Untuk itu, perlu disediakan pakan yang memenuhi syarat untuk mengurangi risiko kematian benih.
Bak
pendederan harus bersih dan sudah dikeringkan dibawah sinar matahari
selama 1-2 hari untuk membunuh bibit parasit. Selanjutnya tebarkan pupuk
kandang berupa kotoran ayam 500 g/m². Sementara air dialirkan, pupuk
diaduk-aduk hingga betul-betul larut dan pertahankan ketinggian air
dalam bak sampai 30 cm. Dua hari setelah pemupukan, bibit kutu air
ditanam dan dibiarkan selama 5 hari agar tumbuh dan berkembang biak.
Setelah itu, larva komet dari bak penetasan siap dilepas ke dalam bak
pemeliharaan.
Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari pemeliharaan. Memasuki
pemeliharaan 15 hari kedua harus ada aliran air masuk, apalagi setelah
pakan tambahan mulai diberikan. Genap diusia sebulan, anak komet mulai
tampak bentuk aslinya. Badannya bulat, ekor dan kadang warna dari
sebagian anak komet sudah keluar. Seleksi awal ditujukan untuk memilih
ikan yang mempunyai ekor persis sama seperti ekor indukya, kemudian
bentuk badan dan ukurannya. Bisa terjadi, dari hasil seleksi ini
diperoleh beberapa kelompok anak komet berlainan ukuran serta kualitasnya, termasuk kelompok anak komet yang harus disingkirkan.
WWW.988BETLINK.COM COMPANY SEJAK 2009 - BANDAR BOLA - AGEN BOLA
BalasHapus988BETLINK Sportsbook - Casino
Agen Judi Online
Daftar Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Casino
Prediksi Bola Terbaru
Prediksi Manchester City vs Newcastle 21 Januari
Prediksi Swansea vs Liverpool 23 Januari 2018